Pedoman Transliterasi Arab-Latin

Kali ini kami menghadirkan dalam blog ini Transliterasi Arab-Latin. Apakah transliterasi itu? Transliterasi digunakan sebagai acuan resmi ketika menuliskan tulisan Arab menjadi tulisan latin atau Bahasa Indonesia. Sehingga tidak ada kisruh lagi dalam penulisan Arab ke Indonesia.
Penulisan Transliterasi Arab-latin  ini menggunakan pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 10 September 1985 No. 158 dan 0543b/U/1987. Secara garis besarnya uraiannya adalah sebagai berikut:


A. Konsonan
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Nama
ا
Alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ب
Ba’
B
Be
ت
Ta’
T
Te
ث
Sa
S|
Es (dengan titik di atas)
ج
Jim
J
Je
ح
Ha’
H{
Ha (dengan titik di bawah)
خ
Kh
Kh
Ka dan Ha
د
Dal
D
De
ذ
Zal
Z|
Zet (dengan titik di atas)
ر
Ra’
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
س
Sin
S
Es
ش
Syin
Sy
Es dan ye
ص
Sad
S{
Es (dengan titik di bawah)
ض
Dad
D{
De (dengan titik di bawah)
ط
Ta
T{
Te (dengan titik di bawah)
ظ
Za
Z{
Zet (dengan titik di bawah)
ع
‘ain
Koma terbalik di atas
غ
Gain
G
Ge
ف
Fa’
F
Ef
ق
Qaf
Q
Qi
ك
Kaf
K
Ka
ل
Lam
L
El
م
Mim
M
Em
ن
Nun
N
En
و
Wawu
W
We
ه
Ha’
H
Ha
ء
Hamzah
`
Apostrof
ي
Ya’
Y
Ye

B. Vokal Tunggal
Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
َ
Fathah
A
A
ِ
Kasroh
I
I
ُ
Dhommah
U
U

Misalnya:


يأكل                   : ya’kulu
إقام                    : iqa<ma
نجو                   : najwa
الحمد لله              : Alhamdulillah


C. Vokal Rangkap
Vokal rangkap dalam bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya adalah sebagai berikut:


Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
يَ
Fathah dan Ya
Ai
A dan I
َو
Fathah dan Wawu
Au
A dan U
Misalnya:


كيف      : kaifa
موتى      : mauti
عليهم    : alaihim
يومى      : yaumi


D. Ta’ Marbutah
Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua:
1.      Ta’ marbutah yang hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan dhammah transliterasinya adalah (t).
2.      Ta’ marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah (h).
Misalnya:
 من قرية كانت      : min qaryatin ka<nat
رحمة للعالمين       : rohmatun lil ‘alami<n



E. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah, dalam transliterasi tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah. Perhatikan

contoh berikut:


فانّما       : fainnama
إنَّما        : innama
الرّسل     : arrasulu
إلاّ         : illa





F. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem penulisan Arab dilambangkan dengan huruf “ال”. Dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah.
Misalnya:
الرحمن               : arrahma<n
السّاجدين             : assa<jidin
النّاس                 : an-na<s
G. Hamzah
            Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof (`). Namun transliterasi yang demikian hanya berlaku pada hamzah yang terletak ditengah dan akhir kata.
Misalnya sebagai berikut:


أَمَنْتَ                  : amanta
فاولئك                : faula<ika
يؤمنون               : yu’minu<na
جئت                  : ji'ta


H. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim atau huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf Arab atau harakat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dipisah per kata dan bisa pula dirangkaikan.
Misalnya sebagai berikut:
بسمالله الرحمن الرحيم         : bismi Alla<h Arrahma<ni Arrahi<m
ملك الناس                        : Maliki anna<s
I. Huruf Kapital
Walaupun dalam sistem huruf Arab kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf capital tetap digunakan. Penggunaan huruf kapital sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Jika nama diri tersebut didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap harus awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Misalnya:
و ابرهيم  : wa Ibrahim
و موسى  : wa Musa
Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan jika penulisannya disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak dipergunakan.
Misalnya:
 هو الله احدقل   : Qul huwa Allah ahad

Itulah Transliterasi Arab-Latin yang resmi untuk digunakan. Mungkin ada yang bertanya: Bagaimana cara menulis huruf h, z, atau s yang ada titiknya seperti di transliterasi di atas? Kita akan bahas pada artikel selanjutnya.