Pengertian Tentang Puasa

Didalam agama islam ada yang disebut puasa,lalu apakah sebenarnya arti dari puasa tersebut? dan apa makna dari berpuasa tersebut? Seperti yang diketahui oleh seluruh umat muslim melaksanakan ibadah puasa hukum nya wajib dilaksanakan dan juga puasa tersebut termasuk salah satu rukun islam yang harus dilaksanakan.Pengertian puasa menurut kaidah bahasa dapat diartikan sebagai menahan.
 
Lebih tepatnya adalah menahan dari hal-hal perkara yang masuk ke dalam mulut baik itu berupa makanan dan minuman, bahkan juga diartikan menahan dari perbuatan dan bicara.menahan syahwat dan menahan dari amarah. Seperti yang saya kutip dari sumber wikipedia ,puasa diartikan dengan tindakan yang sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu.

Pengertian Tentang Puasa

Puasa mutlak biasanya didefinisikan sebagai berpantang dari semua makanan dan cairan untuk periode tertentu, biasanya selama satu hari (24 jam), atau beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian, membatasi makanan tertentu atau zat. Praktik puasa dapat menghalangi aktivitas seksual dan lainnya serta makanan. Puasa, sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar kewajiban ibadah untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang yang melakukannya.

Didalam surat Maryam ayat 26 dijelaskan bahwa, ”Sesungguhnya aku telah Aku telah bernazar berpuasa demi Tuhan yang Maha Pemurah, bahwasanya Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini."

Adapun Pengertian puasa secara syariah Islam, mempuayai arti yaitu menahan dari apa pun yang membatalkan puasa, dan disertai dengan niat untuk berpuasa dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari . Ada pula sebagian ulama yang mendefinisikan kata-kata ’membatalkan puasa’ itu sebagai perbuatan dua anggota badan, yaitu perut dan alat kelamin.

Hikmah melaksanakan puasa bagi umat muslim yaitu sebagai jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan memperoleh derajat yang agung di hadapan Allah Swt berupa ketakwaan. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, ”Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkannya atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

Puasa dikategorikan dalam beberapa jenis yaitu :

1. Puasa Wajib 
Puasa wajib terdiri dari puasa di bulan ramadhan setiap tahun ,  puasa Qada, Puasa nazar dan puasa kifarat atau yang ditujukan kepada lelaki yang melakukan persetubuhan pada siang hari dibulan ramadhan dengan istrinya.

2. Puasa Sunat
yang termasuk puasa sunat diantaranya puasa pada hari Arafah, yaitu (9 Zulhijah). puasa di tanggal 9 dan 10 Muharam ,puasa senin dan kamis ,puasa enam hari dalam bulan syawal ,puasa pada tiga hari pertengahan bulan iaitu 13,14 dan 15 hari bulan pada setiap bulan hijrah.

3. Puasa Haram
Yang termasuk kategori puasa haram yaitu: berpuasa pada hari raya Aidilfitri ( I Syawal) ,berpuasa dihari Raya Aidiladha ( 10 Zulhijah),Puasa pada hari Tasyrik yaitu 11, 12, dan 13 Zulhijah, berpuasa pada hari Syak iaitu pada 30 Syaban .

4. Puasa Makruh
Yang termasuk puasa makruh yaitu Puasa sunat pada hari Jum'at atau hari sabtu saja. berpuasa yang dilakukan sepajang tahun.

Puasa bukan hanya sekedar menahan rasa lapar dan haus atau sebuah tindakan yang seolah-olah menunjukkan sikap empati terhadap orang-orang yang sedang mengalami kelaparan saja , sehingga pada saat waktu puasa berakhir, terkadang kita jadi sedikit berlebihan dalam hal makan dan minum.

Selain itu, berlebihan juga untuk menunjukkan bahwa berpuasa adalah suatu tindakan untuk menunjukkan sikap empati kita kepada orang-orang yang kelaparan. Puasa kita memiliki batas akhir waktu dan kita punya makanan untuk mengakhiri puasa. Namun, puasa orang-orang yang sedang kelaparan tidak memiliki kejelasan akan batas akhir waktu. Begitu pula dengan persediaan makanan untuk mengakhirkan puasanya.

Puasa sunah boleh dikerjakan dan boleh juga tidak. Apabila dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak apa. Sebagai contoh puasa sunah adalah puasa hari senin dan kamis atau puasa arafah.

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari puasa diantaranya adalah komitmen bahwa kita akan belajar jujur pada diri sendiri. Seseorang yang menjalani puasa secara ikhlas akan bersikap enggan untuk membohongi diri sendiri. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, dia tidak akan mencuri-curi kesempatan untuk makan dan minum atau melakukan hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

Melatih anak berpuasa sejak dini juga, dapat melatih anak tersebut untuk bersikap jujur. Hal tersebut membuat anak menjadi mengerti apa arti berpuasa di kemudian harinya.

Manfaat lain dengan rajin beribadah puasa,yaitu  manusia bisa terhindar dari segala macam penyakit hati, seperti sombong, kikir, iri hati, dendam, dan sebagainya. Hati kita akan tentram dan damai, apabila kita bisa mengendalikan diri kita.