Cara Menyiasati Kegagalan Bisnis

Paradigma umum yang berlaku dimasyarakat tidak terkecuali di dunia bisnis bahwa orang gagal selalu tersalah atau dipojokkan sebagai orang yang telah berbuat kekeliruan, orang-orang tidak akan memuji orang yang gagal walaupun sebelumnya ia telah berjuang mati-matian untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya, orang-orang tidak mau tahu alasan mengapa seseorang itu gagal, dan akhirnya tidak menutup kemungkinan orang-orang yang gagal akan ditinggalkan oleh kawan dan relasinya karena dinilai sudah tidak menarik lagi bagi bisnis mereka dan pihak pemberi bantuan seperti pemberi pinjaman mulai enggan membantu dan juga akan meninggalkannya.
menyiasati kegagalan bisnis

Beberapa penyebab kegagalan yang menimpa seseorang seringkali karena hal-hal berikut ini;

  1. Orang gagal cenderung tidak memiliki keyakinan penuh dalam bisnis bahwa ia bisa sukses atau ia tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa ia mampu dan akan berhasil.
  2. Orang yang menderita kegagalan umumnya disebabkan terlalu dini memvonis dirinya sendiri sebagai orang yang tidak cakap atau tidak bisa berhasil dalam bisnis atau memvonis bahwa dengan berbisnis tersebut ia lebih menganggap sebagai nasib buruk ketimbang sebagai anugerah baginya, mungkin berbisnis baginya sebuah keterpaksaan karena keadaan atau sebenarnya ia memimpikan bidang lain namun karena tidak tercapai terpaksa ikut dalam bisnis yang sebenarnya tidak dia inginkan. 
  3. Orang gagal disebabkan keengganannya untuk mau memulai membangun bisnis atau keengganan untuk mencari penyebab kegagalan tersebut untuk ia perbaiki dan maju lagi dalam bisnis dengan performa yang lebih baik. Dalam menyiasati kegagalan, seseorang harus mengenal dan memahami kegagalan bisnis sebagai sebuah proses dalam perjalanan mencapai kesuksesan bisnis.

Orang-orang yang telah sukses umumnya telah mengalami kegagalan berkali-kali namun mereka tidak jera dan terus bangkit lagi. Bahkan kegagalan bagi mereka diasumsikan sebagai kawan baik dalam mencapai kesuksesan karena kagagalan member kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri dan memperbaiki kinerja bisnisnya. Pemahaman lain dalam menyiasati kegagalan bisnis adalah bahwa kegagalan dalam satu sisi bisnis bukan berarti gagal dalam keseluruhan bisnis. Seperti gagal dalam produksi belum tentu akan menyebabkan kegagalan pada bidang lain, seperti yang sering dianalogikan oleh pebisnis sukses bahwa kalau nasi sudah manjadi bubur, jangan kecewa atau merasa gagal, lebih baik jadikan saja bubur ayam special, artinya kalau gagal dari satu sisi bisa dibuat bentuk lain atau disiasati pada sisi lainnya untuk menutupi keurangan pada sisi yang gagal. Banyak contoh produksi pakaian yang mengalami kegagalan masih dapat dijual dengan harga modal dengan strategi penjualan berkwalitas “barang BS” atau “barang sisa” atau “cuci gudang” dan istilah lainnya dengan cara diskon pada harga asli yang telah di mark-up. Cara yang bisa dilakukan untuk merubah kegagalan menuju pembangunan ke arah keberhasilan diantaranya dengan mencari penyebab kegagalan, dan tertantang untuk maju, kegagalan bisa memberi kekuatan baru untuk maju dan kembali sukses dengan mengambil kesempatan sebagai peluang kedua atau peluang baru, dan alternatif terakhir adalah Anda bisa beralih ke bidang lain dan mulai membangun dari awal dan jadikan kegagalan sebagai pembelajaran untuk sukses dalam bisnis Anda dimasa selanjutnya.