3 Gaya Bisnis Untuk Seorang Pebisnis

Dalam berbisnis, seorang pebisnis bebas memilih gaya bisnis yang akan di lakukan, semua gaya yang diterapkan sah-sah saja tergantung kemantapan hatinya juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dialami dalam bisnis. Semua gaya bisnis bisa digunakan yang terpenting adalah bisnis Anda bisa maju dan semua masalah bisnis dapat diselesaikan sehingga bisnis bisa berjalan dengan baik.
Anda bisa menciptakan gaya bisnis sendiri sesuai pribadi Anda. Anda bisa membuat gaya bisnis yang menurut Anda nyaman dan sesuai pilihan hati sehingga bisnis tidak menjadi beban dan dapat dijalani dengan senang hati.
Gaya Bisnis

Beberapa gaya bisnis yang biasa digunakan diantaranya sebagai berikut;
1. Gaya manajer
Gaya manajer atau gaya bisnis manajerial merupakan gaya bisnis dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam bisnis. Fungsi-fungsi manajemen ini terpusat pada pemilik bisnis dan tugas-tugas pokok sesuai bagian didelegasikan kepada karyawan, seperti fungsi perencanaan atau planning, fungsi pembagian kerja atau organizing, fungsi actuating dan fungsi pengontrolan didelegasikan kepada masing-masing bagian dalam perusahaan bisnisnya.
Ada pemilik bisnis yang membagi divisi usahanya seperti bagian produksi, bagian pemasaran, bagian sumber daya manusia dan bagian keuangan. Masing-masing bagian diberi tugas sebagai otoritas pemegang keputusan pada bagiannya masing-masing dengan tugas pendelegasian yang telah diatur oleh pemilik bisnis. Bagian produksi khusus bertugas memilih bahan baku, memproduksinya sampai berbentuk barang jadi, bagian pemasaran khusus memasarkan barang yang telah diproduksi sehingga bisa cepat terjual dan didistribusikan kepada para pembeli, bagian sumber daya manusia khusus menangani rekrutmen, penempatan serta penilaian kinerja dan pengembangan kecakapan karyawan atau pengembangan karir, dan bagian keuangan khusus menangani berbagai transaksi, keuangan yang masuk dan pengeluaran.
Dengan gaya ini karyawan diberi kebebasan berprestasi sementara pemilik bisnis tinggal mengontrol dari laporan kepala bagiannya masing-masing.

2. Gaya “Owner”
Gaya bisnis lainnya diistilahkan dengan gaya “owner” dimana pemilik bisnis berlaku layaknya sebagai pemilik bisnis sekaligus terlibat langsung dalam proses bisnis, sementara karyawan hanya berfungsi sebagai pelengkap saja atau membantu tugas owner atau pemilik bisnis sesuai bidang atau bagiannya. Pada gaya bisnis “Owner”, pemilik bisnis membagi karyawannya untuk menangani tugas-tugas produksi, pemasaran, SDM dan keuangan, namun ia sebagai owner yang langsung menangani pekerjaan inti, seperti owner terlibat dalam bagian produksi sebagai penentu bahan baku serta ikut berproduksi, pada bagian pemasaran ia ikut terjun ke pasar sementara karyawannya mendampingi saja, pada bagain SDM owner yang menentukan posisi karyawan dan pada bagian keuangan owner sendiri yang bertransaksi dan mengambil atau menyetor uang sementara karyawan bertugas membantu kelancaran transaksi seperti pencatatan dan laporan keuangan.

3. Gaya fleksibel
Gaya bisnis lainnya dinamakan gaya “fleksibel” dimana owner bisa memfungsikan karyawan mewakili dirinya, dalam arti karyawan bisa menentukan produksi, bisa melakukan tugas marketing dan bisa bertransaksi seolah-olah mereka itu owner perusahaan bagi konsumennya. Dalam gaya ini owner member otoritas penuh kepada karyawan untuk mencari pasar dan bertransaksi dengan konsumen seolah mereka pemilik bisnis sementara pemilik bisnis walaupun ada ditempat tersebut ia hanya berperan memantau dan member arahan saja.

Gaya manapun bisa Anda pakai dalam bisnis yang penting bisnis terkendali dan menguntungkan semua pihak.