Dalam Islam Dilarang Meniup Makanan Panas

Ketika makan, terutama makanan yang masih panas ada kecenderungan untuk meniup makanan panas tersebut. Padahal di dalam Islam ada sebuah keharusan untuk tidak meniup makanan yang masih panas karena alasan alasan tertentu. Hal ini tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan karena sebenarnya segala sesuatu yang dilarang di dalam Islam tentu memiliki hal yang baik bagi diri kita, terutama dalam hal ini adalah kesehatan Anda.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi penyebab dan alasan dilarangnya meniup makanan yang masih panas oleh mulut kita? Berikut ini adalah penjelasan dari Islam yang mungkin akan membuat Anda tercengang dan merasa takjub dengan Islam yang mengatur segala sesuatunya sedetail dan sekomplit ini.
meniup makanan panas

Alasan dilarang meniup makanan panas
Seorang ibu seringkali meniup makanan panas terlebih dahulu sebelum disuapkan kepada anaknya. Terkadang, orang dewasa pun seringkali meniup terlebih dahulu makanan atau minuman panas sebelum dimasukan ke dalam mulut mereka. Padahal Ibnu Abbas di dalam sebuah hadis menuturkan, bahwa. “Bahwasannya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniiiupnya..” ( HR. At Tirmidzii ).

Seharusnya setelah mendengar hadist di atas, kebiasaan meniup makanan panas haruslah dihentikan. Tetapi tentu saja, sebagai manusia Anda dihinggapi rasa penasaran mengenai alasan dilarangnya hal ini. Sebenanrnya, ketika Anda menghembuskan nafas pada makanan dan minuman maka Anda mengeluarkan gas CO2 atau karbondioksida dimana gas tersebut akan menyebabkan minuman atau makanan menjadi acidic. Begitu juga ketika Anda meminum air di delam gelas lalu bernafas di dalam gelas, maka akan menyebabkan reaksi kimia yang sama pula.

Alasan lain adalah ketika Anda mengeluarkan udara hasil pernafasan serta udara saat meniup, maka tidak hanya gas saja yang dikeluarkan. Ada uap air dan berbagai macam partikel yang keluar dari rongga mulut. Nafas bau pun terkadang tercium yang berasal dari makanan yang tertinggal di sela sela gigi. Ada pula kandungan mikroorganisme yang merugikan kesehatan dan menjadi pathogen untuk Anda. Hal inilah yang perlu dihindari sehingga kotoran dan bakteri tidak menempel pada makanan dan minuman yang akan kita makan.

Dua alasan mengapa dilarang meniup makanan panas di atas tentu dapat diterima oleh logika Anda. Alasan kesehatan menjadi hal yang paling utama karena ternyata apa yang dikeluarkan oleh mulut kita adalah sesuatu yang berbahaya seperti gas karbondioksida, mikroorganisme, bakterim, sisa makanan, dan lain-lain. Jika hal ini kemudian masuk ke dalam mulut kita kembali maka akan memberikan dampak yang negatif pada kesehatan diri kita.

Selain itu, memiliki kebiasaan meniup makanan yang masih panas, terlebih lagi meminum minuman kemudian bernafas di dalam gelas tersebut adalah sebuah kebiasaan yang tidak baik. Bayangkan saja jika Anda melakukan hal ini di tempat umum. Tentu akan mengundang decak tidak enak dari siapa saja yang melihatnya. Sungguh Allah Maha Melindungi yang mencoba melindungi diri Anda dari semua ini padahal Anda sedikit pun belum mengetahui dan memahami.

Demikian lah hikmah dari peraturan di dalam Islam yang melarang kita untuk meniup makanan panas. Semoga dapat memberikan pengetahuan baru dan semakin cinta diri Anda terhadap Islam. Apapun yang Allah berikan dan atur di dalam Islam pada hakikatnya adalah sesuatu yang baik bagi diri Anda. Maka bersyukurlah telah mengenal Islam dan berada di dalamnya sebagai umat yang ta’at. Wallohu a’lam bis showaab.